Malam menjelang kala mentari terbenam Meninggalkan dirimu dalam penantian Dalam kegelisahan yang tak kunjung hilang huh Menunggu dirinya datang Bulat membulat bola matamu yang coklat Menatap jarum-jarum yang terus bergerak Tetap berdetak dengan cepat Membawamu ke sudut yang senyap Wajahmu menengadah meredam resah Berpaling dari dunia yang penuh amarah Tiada yang pasti, di hatimu kini Membuatmu mencoba berlari dan bersembunyi Tapi, tetapi harus tetap kau akui Betapa kau ingin dirinya hadir di sini Ke dalam dekapanmu seperti dulu Di mana rasa hangat selimutimu slalu Tanpa terasa butir air dalam mata Menetes basahi pipimu yang tak bernoda Di kamar ini dirimu sendiri Menahan rasa rindu yang tak pernah menepi Akankah terdengar ketukan di pintu depan Dan kan kau temui kembali tawa yang riang Tapi itu kan tetap selalu menjadi mimpi Tapi kau tak pernah peduli yeah Hapuslah keraguan di dalam hatimu Menunggu, kau 'kan tetap menunggu Biarkanlah terjadi yang mesti terjadi Asmara, tak slalu jadi satu Bergetar menggelegar jantungmu berdebar Menunggu hari-hari kembali bersinar Kau tetap menanti menanti terus menanti Tak ingin pergi, tak ingin berhenti yeah Pandang memandang matamu menerawang Kala dirimu tenggelam dalam lamunan Hasrat yang menggebu-gebu ingin bertemu Dengan dirinya yang pernah menghiasi hari-harimu Rindu slalu membelenggu dirimu Menjadi teman setia dalam kehidupanmu Melewati malam panjang yang tak bertepian Kau dan dirimu dalam penantian panjang Seakan dia takkan pernah datang Untuk penuhi janji yang pernah terucapkan Lewat tengah malam yang begitu kelam Kau masih duduk terdiam di teras depan Hapuslah keraguan di dalam hatimu Menunggu, kau 'kan tetap menunggu Biarkanlah terjadi yang mesti terjadi Asmara, haa tak slalu jadi satu Hapuslah keraguan di dalam hatimu Menunggu, kau 'kan tetap menunggu Biarkanlah terjadi yang mesti terjadi Asmara, haa tak slalu jadi satu Malam menjelang kala mentari terbenam Meninggalkan dirimu dalam penantian Dalam kegelisahan yang tak kunjung hilang huh Menunggu dirinya datang Kini, bulan menepi menggapai pagi Kehadiran dirinya menjadi utopi Segala fantasi yang kau yakini 'Tuk melewati hari-harimu yang tak pasti Hapuslah keraguan di dalam hatimu Menunggu, kau 'kan tetap menunggu Biarkanlah terjadi yang mesti terjadi Asmara, haa tak slalu jadi satu Hapuslah keraguan di dalam hatimu Menunggu, kau 'kan tetap menunggu Biarkanlah terjadi yang mesti terjadi Asmara, haa tak slalu jadi satu Hapuslah keraguan di dalam hatimu Menunggu, kau 'kan tetap menunggu Biarkanlah terjadi yang mesti terjadi Asmara, haa tak slalu jadi satu