Anak-anak, dengarkan ya
Dalam berlatih silat, kita harus tahu
Kapan kita menyerang, dan kapan kita harus bertahan
Ah, teori
Eh, eh siapa itu? Jangan main-main yah!
Udjo, Udjo, suhu
Udjo, sini kamu!
Ampun pak
Nih, rasakan praktiknya
Ciat!
Ah, nyeri!
Wow, jurusnya keren, sudah keren bikin migrain lagi
Wow, pendekar dua jurus, begitulah orang menyebutku
Banyak yang mampus tidak kuat menahan seranganku
Jurusku yang pertama bernama Puksung Amlangbugin
Sehabis pukul langsung ambil langkah kabur sejauh mungkin
Di suatu petang diriku ditantang
Oleh ninja Jepang jago bisa terbang
Dia sungguh curang, dia pake pedang
Sekali tendang celanaku melayang, ye-hee
Wow, lalu aku berpikir lawan ninja ku harus lebih mahir
Jurus keduaku lahir, namanya Jurus Pukulin Ninja Nyengir
Karena eh, karena kalo ninja nyengir pasti lagi lengah
Aku harus menyamar agar bisa mendekati dirinya
Di suatu petang, ninja suruh kutantang
Jadi gadis Jepang, cukup jual tampang
Ninja kayak nyengir, tinjuku melayang
Dia menghilang, dompetku dicopet juga hilang, yeah!
Nah, anak-anak
Sekarang untuk melawan ninja
Maka kita harus berlatih dengan ninja tiruan
Yaitu, ninja buatan Taiwan
Nah, sekarang ayo kita latihan ya
Ayo, anak-anak!
Pukulan ke depan, jangan sungkan-sungkan
Dengan penuh tenaga, yak!
Multivitamin, zat besi, mineral, vitamin-C, vitamin B-complex
Suhu! Kenapa suhu main-main sih?
Eh, eh, saya kan suhu, gimana sih?
Ayo kita undang ninja tadi pulang
Kalah kita pantang, kita harus menang
Kalau kita senang, kita bisa menang
Kalau kita menang, kita jadi senang, yeah!
Perlu diperhatikan
Minggu depan kalian ujian
Pertama, ujian tertulis
Kedua, ujian praktik
Dan, yang ketiga adalah ujian yang terberat buat kalian (apa nih?)
Yaitu, ujian menghadapi cobaan hidup
Itu, ya, Guru belum dapat bukunya
Tapi, nanti saya cari
Nanti saya usahakan