Engkaulah satu-satunya Yang merebut hatiku Meskipun aku tak berani Karena aku takut terluka Aku ingin sibakkan rambutmu Dan kubisikkan cinta Terpaksa hanya aku simpan Menjadi bunga di mimpiku Engkau tersenyum wangi melati Aku pun tergetar, inikah pertanda? Engkau tertawa aku percaya Tuhan mengirimkan engkau untukku Aku beranikan diri Kupersembahkan setangkai kembang Aku yakin takdir menolongku Dan engkau jadi kekasihku Engkaulah satu-satunya Yang merebut hatiku Dan kini engkau satu-satunya Yang jadi kekasihku Engkau tersenyum wangi melati Aku pun tergetar, inikah pertanda? Engkau tertawa aku percaya Tuhan mengirimkan engkau untukku Engkaulah satu-satunya Yang jadi kekasihku