Badan pun tak berharga Sesaat ditinggal nyawa Anak istri tercinta Tak sudi lagi bersama Secepatnya jasad dipendam Secepatnya jasad dipendam Kar'na tak lagi dibutuhkan Diri yang semula dipuja Kini bangkai tak berguna, ha-ah Dari kamar yang indah Kasur empuk tilam putih Kini harus berpindah Terkubur, dalam perut bumi Kalau selama ini Diri berhiaskan Emas intan permata Bermandi cahaya Tetapi kali ini Di dalam kuburan Gelap pekat mencekam Tanpa seorang teman Terputuslah, pergaulan Terbujurlah, sendirian Diri terbungkus kain kafan Wajah dan tubuh indah Yang dulu dipuja-puja Kini tiada lagi Orang sudi menyentuhnya Jadi, santapan cacing tanah Jadi, santapan cacing tanah Sampai yang tersisa kerangka Begitulah suratan badan Kebumi dikembalikan, ha-ah Dari kamar yang indah Kasur empuk tilam putih Kini harus berpindah Terkubur, dalam perut bumi Kalau selama ini Diri berhiaskan Emas intan permata Bermandi cahaya Tetapi kali ini Di dalam kuburan Gelap pekat mencekam Tanpa seorang teman Terputuslah, pergaulan Terbujurlah, sendirian Diri terbungkus kain kafan Wajah dan tubuh indah Yang dulu dipuja-puja Kini tiada lagi Orang sudi menyentuhnya Jadi, santapan cacing tanah Jadi, santapan cacing tanah Sampai yang tersisa kerangka Begitulah suratan badan Kebumi dikembalikan, ha-ah Kebanyakan manusia Terlena sehingga lupa Bahwa maut 'kan datang Menjelang