Meski mataku terhalang rambut yang tertiup angin, Wajahku tak kan pernah menoleh Walau bintang lain berjatuhan, Pandangan ku tetap menuju tempatmu Meski terpisah jarak ribuan tahun cahaya Bintang yang kulihat berkelip diatas sana Ku duduk bersama angin yang menemaniku "Apakah kau sedang tersenyum?" "Atau menangis sendirian?" Dan cokelat hangat dalam gelasku perlahan mulai dingin, Dan tak terasa, menunggu kelip selanjutnya Ku selalu melamun, tak pernah mendengar Kotak musik yang aku putar Karna suaramu tidak berhenti bernyanyi Meski mataku terhalang rambut yang tertiup angin, Wajahku tak kan pernah menoleh Walau bintang lain berjatuhan, Pandangan ku tetap menuju tempatmu Meski terpisah jarak ribuan tahun cahaya Dibangku taman ini tak seperti kemarin Ku coba memikirkan semua hal menyenangkan Sesekali aku tertawa Tak seorang pun yang tau Kulihat lagi ke atas langit Apa kau masih memperhatikan aku dari sudut rahasia? Ku selalu melamun, tak pernah mendengar Kotak musik yang aku putar Karna suaramu tidak berhenti bernyanyi Meski dedaunan musim gugur menutupi taman ini, Mataku tak kan berkedip Air mata yang menyentuh bibirku kan terbang, Menguap menuju tempatmu Meski terpisah jarak ribuan tahun cahaya Meski mataku terhalang rambut yang tertiup angin, Wajahku tak kan pernah menoleh Walau bintang lain berjatuhan, Pandangan ku tetap lurus menuju garis bintang yang telah ku pilih Meski dedaunan musim gugur menutupi taman ini, Mataku tak kan berkedip Air mata yang menyentuh bibirku kan terbang, Menguap menuju tempatmu Meski terpisah jarak ribuan tahun cahaya