Jerit hati ini, manis Karena sapu tangan merahmu Yang kini tetap menjadi kenangan Dan tetap kusimpan (Ha-a-ah... ha-aa-aa-ah) (Ha-a-a-ahh... a-ah) ♪ Adakah air mata tertumpah di pipimu Disaat kau mengerti apa yang terjadi (Ha-a-ah ha-a-ah-ah) Adakah air ludah kau telan waktu itu Di saat kau mengerti perpisahan ini Hoo-oo-oh ha-aa-aa-ahh Sumarti, luka dan bisa cinta Bersarang di dada kita Meriang cintaku memikirkan kamu Kenang biar saling kenang Sampai jasad pun menghilang Jangan paksa bersatu Bila tiada takdir Cincin pertunangan kita Tiadalah berarti Lek Sumarti, pacet palang lek Palang lek Tiga bulan sudah ♪ Luka dan derita menguasai kita Jernih air cinta, kini keruh sudah (Ha-a-ah ha-a-ah ha-aah) Air mata cinta, mengalir ke kolam jiwa Menghanyutkan rasa siksa batin kita Namun bersabarlah, sayang Atas cobaan-Nya, sayang Aku dan dirimu, sayang Tuhan yang memisahkan Adakah air mata tertumpah di pipimu Di saat kau sadari perpisahan ini