Penderitaan mengalir dari parit-parit wajah rakyatku Dari pagi sampai sore, rakyat negeriku bergerak dengan lunglai, menggapai-gapai, menoleh ke kiri, menoleh ke kanan, di dalam usaha tak menentu Di hari senja mereka menjadi onggokan sampah Dan di malam hari mereka terpelanting ke lantai Dan sukmanya berubah menjadi burung kondor Beribu-ribu burung kondor, berjuta-juta burung kondor, bergerak menuju ke gunung tinggi, Dan disana mendapat hiburan dari sepi Karena hanya sepi mampu menghisap dendam dan sakit hati Burung-burung kondor menjerit Di dalam marah menjerit, bergema di tempat-tempat yang sepi Burung-burung kondor menjerit di batu-batu Gunung menjerit bergema di tempat-tempat yang sepi Berjuta-juta burung kondor mencakar batu-batu, Mematuki batu-batu, mematuki udara, Dan di kota orang-orang bersiap menembaknya Ku buka mataku menatap kasat maya Dalam raga gila karya angkasa Isak awali destinasi penuh duri Genggam erat jari kala kuasai misi Hei Jakarta apakabar mu kota tua Sambutlah anganku menyatu dengan nafsuku Kuhirup buas tak ramah udaramu Nikmati bualmu menuju tidurku Sudut timur kota marilah bercengkrama Jejaliku dengan kasar budayamu Beriku sayap tuk terbangi langit kelammu Sambil kuhisap asap kabut surga. Tinggi Burung bangkai pinggiran kota Arungi dimensi ria Burung bangkai pinggiran kota Kau jual satu kubeli tiga Ketika kota mulai terlelap Burung bangkai kembangkan sayap. Menatap nyalang, ikuti naluri liar terdalam Tekad terikat. Terkubur ribuan bangkai tersayat. Kudekap malam, langitku menyatu bersama hitam. Kencingi gerbang norma Tetapkan standar dosa Pikul sendiri salibnya. Hiruk pikuk sejak sekarat Berakar benci, berbuah dendam Basahi bulu liarku, suntikan rasa ingin memangsa. Ereksi cakar muda. Suci terpelanting mati. Membatu menjadi sepi. Dengan congkak ku khianati. Diskusi memori berkarat. Di balut tawa aditif. Predikat penghisap aktif. Burung bangkai pinggiran kota. Barisi suara di sunyinya hampa. Bergema menawar tiket surga. Berdesak hempaskan luka. Langkah tergerak kasar. Seraya ikuti intuisi. Puaskan lapar. Sesosok burung bangkai. Pencabik mangsa nokturnal. Sajikan selebrasi maksimal. Menguliti perih jasad terkapar. Terkapar tanpa daya. Terkapar berselimut luka