Gejolak hasrat meluap Hina seribu (asap) Pandangan bayang harap Tamak meruak senyap Hitam mendayu sendu Maka beribu rayu Surya berlambang ibu Dinamika tak menghitung waktu Coba kubur muak yang memuncak Hingga dasar hati yang terkuah Oleh keadaan yang mendesak Saat coba mengelak Rasa mati kembali Karna murka yang terjadi Mati terbawa pergi Hilangkan jati diri Langkah kaki coba menapaki Jejak kaki yang tak pasti Mata kaki yang terus mencari Kaki kaki yang terpatri Bahagia sedap semata, cita hampa merana Impian sirna menganga Masalah merasuki rongga Nurani mulai tertanam Cahaya yang memadam Ambisi yang hakiki Kemarahan bergulat dalam diri Teriakan kegalau dalam hati Harapan sirna terbawa mati Cobaan bermuka tebal Kekuatan tak berarti akal Kematangan adalah sebuah awal Hantaman ujian kekal Coba kubur muak yang memuncak Hingga dasar hati yang terkuak Oleh keadaan yang mendesak Saat coba untuk mengelak Rasa mati kembali Karna murka yang terjadi Mati terbawa pergi Hilangkan jati diri Gejolak hasrat meluap hina seribu asap Pandangan bayang harap, tamak Meruak senyap Hitam mendayu sendu Makna beribu rayu Surya berlambang ibu Dinamika tak menghitung waktu Langkah kaki coba menapaki Jejak kaki yang tak pasti Mata kaki yang terus mencari Kaki kaki yang terpatri