Dan... Hari ini telah dinanti Tanpa do'a sakralnya upacara Hanya sunyi lantang bersuara Layaknya berteriak... Selama mata melihat Selagi tubuh masih hangat Biarkan kami melawan Sampai titik darah penghabisan Tandai dada dengan besi yang menyala Toreh setiap nama dengan darah Hentakan lambat detak jantung sekarat Suarakan juru selamat... Senandungkan hymne terdalam Bisikkanlah dengan sya'ir yang suram Dihujani tiap penjuru arah seribu panah PUSARA... BALA TENTARA Terbujur bernisan anak panah yang patah PUSARA... BALA TENTARA Terkapar di kaki tebing mulut neraka Nyawa meregang... Burung nazar berkoar lapar Pakar penafsir pesan kematian Berkicau kacau bagai penyanyi Manuver liar menyambut yang mati Sebuah nilai monumental Dalam arena duel yang jalal Terkubur tanpa... Do'a-do'a... Terkubur dalam... Pusara... Sebuah nilai monumental Dalam arena duel yang jalal Harga diri, harga mati Harga untuk mereka yang pemberani Terkubur tanpa... Do'a-do'a... Terkubur dalam... Pusara... PUSARA... BALA TENTARA Terbujur bernisan anak panah yang patah PUSARA... BALA TENTARA Terkapar di kaki tebing mulut neraka