Lembut angin memalu Dedaunan pepohon malam Seusai teriak kelu Terdengar bisikan hujan Malu celaru menyanyikan Irama yang dulu Bersiung menyajikan Seri luka ♪ Terang langit terpana Menatap si anggun suria Sesaat terlepas kata Terdengar dentuman gempa Haru membisu disajikan Irama yang lalu Bernaung disajikan Seri luka ♪ Anak yang kecil sibuk menyahut Seruan mainan pada waktu petang Disambut gembira saudara tua Mengundang yang riang ke dalam dakapan Tapi tak lena tidur si cilik Yang kini dicemari raksasa Yang tidak kenal erti manusia Yang rakus mindanya tak risau bahana Mangsa menjadi ratu Dalam kaku jiwanya beribu Tapi apakan daya pecah rahsia Dalam perut dan dada Tagih ia simpati dalam hati Dayang malam hari Digenggam dalam diam Terbuku kesumat dendam Tak mampu memadam Masa depan ♪ Kasar ribut memalu Dedaunan pepohon suram Seusai teriak kalbu Terdengar dentuman taufan Malu, haru-biru yang menyanyi Irama yang kelu Bersiung yang disaji Seri luka