Kawan, dengar sebuah kisah
Cerita tentang Kebayan muda
Dirundung cinta yang membara
Dengan Putri Patih Alengka
Kala sang Putri lewat di rumah
Pergi nonton pertunjukan gala
Sang Kebayan hampir copot jantungnya
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Si Kebayan muda
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Dirundung asmara
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Bunga-bunga cinta
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Di pelupuk matanya, oh-oh
♪
Mimpi siang hari bolong
Si Kebayan mulut melompong
Ketemu putri pujaan
Di tengah taman yang kosong
Si Kebayan gemas memeluk
Berangan-angan yang muluk
Dengan hati saingi bunyi pungguk
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Kebayan terbangun
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a) Uh
Kepala terantuk
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Kiranya pujaan
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Tepi ranjang yang terpeluk, oh, kasihan
♪
(Pom-pom-pom-pom)
(Pom-pom-pom-pom)
(Pom-pom-pom-pom)
(Pom-pom-pom-pom)
♪
Kebayan beranikan diri
Datang ke rumah sang Putri
Sesampai di sana, Kebayan tertegun
Tertulis di pintu depan
Hanya untuk para hartawan
Kecuali yang derajat bangsawan
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Kebayan kecewa
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Dia anak desa
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Hanya ada cinta
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a)
Yang tulus di hatinya, oh, kasihan
(Pom-pom-pom-pom, a, a, a, a) Hey
(A, a, a, a) Uh
(A, a, a, a) Oh
(A, a, a, a) Wo
Поcмотреть все песни артиста