Di tengah tanah garapan Kulihat ayah tengadah mengusapi keringat Tak tahu aku apa yang dipikirkan Mungkinkah aku atau hujan Pi, lesung padi kutunggu Sedang ibuku di sana Menuruni lembah-lembah (di sana di lembah-lembah) Dan musim kemarau baru saja lewat Dataran jadi seperti altar hijau Dan sebenarnya dendam rindu Ku genggam dalam dada Tentang musim, tentang musim Kapan kau selipkan kembang Di rambutku bergerai, aku menari Musim demi musim ♪ Musim demi musim ♪ Pi, aku selalu sendiri Berbagi cinta dengan Semesta abadi sendiri (dengan semesta abadi) Memandang padang-padang rerumputan Kasihku bermekaran di hati Dan sebenarnya dendam rindu Ku genggam dalam dada Tentang musim, tentang musim Kapan kau selipkan kembang Di rambutku bergerai, aku menari Musim demi musim ♪ Musim demi musim ♪ Musim demi musim