Terpancang di hatiku Waktu aku masih duduk di bangku SMA Semangat yang menyala Untuk segera dapat, ku menjadi sarjana Menyumbangkan tenaga Bagi Ibu Negara Ketika lulus ujian Semua nilaiku di atas tujuh, senangnya Ku menyandang ijazah Serta doa restu ayah, ibuku, dan saudara Aku pergi ke kota Meneruskan cita-cita Ayahku telah menjual sawahnya Untuk membekali anaknya, oh-oh Sesampai di kota, aku terpana Mendengar kata mereka Ratusan ribu ku perlu lagi Untuk cita-citaku Oh, menangis dalam hatiku Mengapakah mesti begitu? Aku berjalan membayangkan Wajah ayah, ibuku Ku memandang ke depan Topi sarjanaku melayang-layang tertawa Seakan-akan berkata Pulanglah segera menghadap ayah, ibunda Suruh jual semua miliknya Baru licin jalan ke muka ♪ Ayahku telah menjual sawahnya Untuk membekali anaknya, oh-ho Sesampai di kota, aku terpana Mendengar kata mereka Ratusan ribu ku perlu lagi Untuk cita-citaku Oh, menangis dalam hatiku Mengapakah mesti begitu? Aku berjalan membayangkan Wajah ayah, ibuku Ku memandang ke depan Topi sarjanaku melayang-layang tertawa Seakan-akan berkata Pulanglah segera menghadap ayah, ibunda Suruh jual semua miliknya Baru licin jalan ke muka