Intelejen dekaden membuat suara-suara kebenaran seperti bahaya laten Diberangus habis layak Osama bin Laden tanpa hak paten Impoten, kebebasan terlihat cemen Menjadi hiasan permanen di atas semen tanpa sakramen Lebih busuk dari anggota perlemen yang berargumen cemen Pukulan rotan, toxin buatan, operasi hutan, tindakan setan Takkan membuat takut para oponen Layaknya superman tanpa seragam arogan Kritikan, teriakan, dianggap ancaman Suara-suara tak bisa dibungkam, walau dirajam seribu hujatan Kata suara adalah senjata, maka kalian janganlah terdiam Teriakkan suara yang lantang arogan Rasakan apa yang kita katakan, katakan apa yang kita rasakan Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam beribu peluru Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam seribu serdadu Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam beribu peluru Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam seribu serdadu Testosteron, menyeruak dibalik megaphone Simulasi para lakon, tantang otorisasi serupa bondon Intelejen konon ubah autobot jadi decepticon Manuver sinetron the killing goes on and on Status DPO, disematkan pada dahi para gestapo Yang setia berdansa tango Siasati tempo, pada hitungan BBM dan sembako Anti bernego, dengan kuasa absolut pelahap koplo Formulasi arsenik, menciduk dan menculik Kasus Petrus tak disidik sisakan suara-suara memekik Skenario epik, karakteristik intelejensi klasik Dibalik seragam dan lencana patriotik tempik Siasat sesat tersirat dari bau mayat yang menyengat Kebenaran akan tersurat dari pendustaan yang berkarat, yo Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam beribu peluru Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam seribu serdadu Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam beribu peluru Kebenaran jadi candu, tak bisa dibungkam seribu serdadu