Kishore Kumar Hits

Homicide (Indonesia) - Rima Ababil şarkı sözleri

Sanatçı: Homicide (Indonesia)

albüm: Barisan Nisan


Karena khalayak tak pernah salah memuja thagut penampakan
Maka dia terdakwa yang terlalu mendambakan
Domba tanpa gembala, wujud tanpa kepala, dunia tanpa pandawa
Sumpah aral kuasa tanpa palapa
Merakit dunia tanpa manual tunggal
Mengepal surga neraka yang manunggal
Di ujung hari yang berlangit sepekat aspal
Di petang para dajjal neoliberal meminta tumbal
Karena buku sejarah ditulis dengan darah
Dengan anggur dan nanah, dengan kotbah dan sampah
Maka argumen terlahir dari kerongkongan korban
Digorok di pagi buta di lapangan pedesaan
Dikubur bernapas di malam semua kutukan
Menaruh rima di atas hitungan ritme pukulan rotan Brimob
Pengganti aroma Smirnoff, berakhir
Layak masta Deborg berepilog tanpa akhir
Kombinasi mutakhir para gerilyawan Kashmir,
Tolstoy dan B-boy yang menari di atas pasir
Hingga para aparat Gomorrah tak berdiri tanpa dipapah
Hingga berhala yang kau sembah merata dengan tanah
Dengan khasanah, busur serapah tanpa panah
Dengan ranah yang merubah kotbah yang menjadi limbah
Dengan lanskap penuh kesumat, despot melaknat
Penuh bigot yang bersandar pada jaminan polis dan jimat
Maka kupinang kepalan pelumat
Tirani valas yang tak pernah tamat memplagiat kiamat
Hingga liang lahat, dengan eskalasi perang badar
Membakar akar, penyeragaman bawah sadar
Pascakolonial, pascaneraka horizontal
Pascabumi dan langit, aku dan kau menjadi wadal
Sejak para kaisar merapal mantra anti-makar
Sejak para patriot tak pernah sadar menjadi barbar
Rima ini kurancang untuk menantang mitos
Hegemoni rezim dewa logos
Kurancang rima ababil yang bidani holokos
Jika kau bangun kastilmu 'tuk mendominasi kosmos
Rima ini kurancang untuk menantang mitos
Hegemoni rezim dewa logos
Kurancang rima ababil yang bidani holokos
Jika kau bangun kastilmu 'tuk mendominasi kosmos
Antitesa dari semua petuah para tetua
Penguasa gua, gabah dan semua kutukan tak bertuah
Rima ini adalah kita merah tetesan darah
Pemusnah lintah bendungan siklus hasrat dan amarah
Ludah para penadah gejah yang menawar bid'ah
Yang lupa melawan titah, kerajaan risalah,
Pemungut arwah peluluh lantah kaki
Tangan kepala berhala yang kunujum punah
Serupa jalur ziarah satuan batalyon lakon
Yang batangan konon korno kerto monitor panoptikon
Dan jargon perluasan koloni kanon
Perpanjangan netra Mossad dan agenda titipan Pentagon
Agen intelejen berbisik dalam dialek dekaden
Diskusi tentang ribuan ancaman bahaya laten
Lumpen yang membangkang, hedonis yang mencoba terbang
Sufi yang menjangkau terang dan anarkis yang meronta kekang
Rima ini adalah kontra komando, menolak berkarat
Di pengujung tengat merancang beliung serupa tornado
Untuk balance yang banal
Balada dalam kanal
Dalam foto sejarah yang berkoar bertemu final
Hingga satu subuh para sayap terentang
Menantang menara rutan dengan kesadaran para pecundang
Berembuk di pojokan selokan desa dan urban
Merakit plot armamen ababil sebelum mentari datang
Sebelum cenayang industri keluar mencari mangsa
Menuai bara pusara kalam dan makam wacana
Kesucian taklid yang menyuburkan bencana
Para penikam punggung dan para pengkhianat lantai dansa
Pasca kolonial pasca neraka horizontal
Pasca bumi dan langit, aku dan kau menjadi tumbal
Sejak argumen hanya berkisar di pusaran selasar
Surga dan neraka, kontol, isu kelentit dan biji zakar, yo
Rima ini kurancang untuk menantang mitos
Hegemoni rezim dewa logos
Kurancang rima ababil yang bidani holokos
Jika kau bangun kastilmu 'tuk mendominasi kosmos

Поcмотреть все песни артиста

Sanatçının diğer albümleri

Benzer Sanatçılar