Ku merintih aku menangis Ku meratap aku mengharap Ku meminta dihidupkan semula Agar dapat kembali ke dunia nyata Perjalanan rohku melengkapi sebuah kembara Singgah dirahim bonda sebelum menjejak ke dunia Menanti dibarzakh sebelum berangkat ke masyar Diperhitung amalan penentu syurga atau sebaliknya Tanah yang basah berwarna merah Semerah mawar dan juga rindu Tujuh langkah pun baru berlalu Seusai talkin bernada syahdu Tenang dan damai dipusaraku Nisan batu menjadi kubu Namun tak siapa pun tahu resah penantianku Terbangkitnya aku dari sebuah kematian Seakan kudengari tangis mereka yang kutinggalkan Kehidupan disini bukan suatu khayalan Tetapi ia sebenar kejadian Kehidupan disini bukan suatu khayalan Tetapi ia sebenar kejadian Kembali roh kembali kembalilah kedalam diri Sendirian sendiri sendiri bertemankan sepi Hanya kain putih yang membaluti tubuhku Terbujur dan kaku jasad didalam keranda kayu Ajal yang datang di muka pintu Tiada siapa yang memberitahu Tiada siapa pun dapat hindari Tiada siapa yang terkecuali Lemah jemari nafas terhenti Tidak tergambar sakitnya mati Cukup sekali tak sanggup untuk ku mengulangi Jantung berdegup kencang menantikan malaikat datang Menggigil ketakutan gelap pekat dipandangan Selama ini diceritakan kini aku merasakan Dialam barzakh jasad dikebumikan Selama ini diceritakan kini ku merasakan Dialam barzakh jasad dikebumikan Kumerintih aku menangis Kumeratap aku mengharap Kumeminta dihidupkan semula Agar dapat kembali kedunia nyata