Yeah Oh-oh, oh-oh, oh-oh-oh Ku menatapi wara masa Sampai ku terleka Mozek batu jadi lebur Bila dihiris sembilu ♪ Hidup ini, hidup hanya satu kali Jangan sampai hidup dibelai dunia, ho-oh Janganlah tertumpas Ini tanah kita, kita siram bersama (Ini tanah kita, kita siram bersama) Mengapa puisi sukar dibaca? (Mengapa puisi sukar dibaca?) Kusemaikan kasih, pulangnya tuba, ho-oh-oh (Kusemaikan kasih, pulangnya tuba) Tinggal berdetakkan harta pusaka Hey! hey! Hoi! yeah! ♪ Kuterima apa saja Walau semesta terima Tinggi terbit pohon jati Tinggi lagi harga diri ♪ Hidup ini, hidup hanya satu kali Jangan sampai hidup dibelai dunia, ho-oh Janganlah tertumpas Ini tanah kita, kita siram bersama (Ini tanah kita, kita siram bersama) Mengapa puisi sukar dibaca? (Mengapa puisi sukar dibaca?) Kusemaikan kasih, pulangnya tuba, ho-oh-oh (Kusemaikan kasih, pulangnya tuba) Tinggal berdetakkan harta pusaka ♪ Tak mungkin kulupakan (meniti) ♪ Ini tanah kita, kita siram bersama (Ini tanah kita, kita siram bersama) Mengapa puisi sukar dibaca? (Mengapa puisi sukar dibaca?) Kusemaikan kasih, pulangnya tuba (Kusemaikan kasih, pulangnya tuba) Tinggal berdetakkan harta pusaka