Setelah berulang kali gagal Ribuan kisah berakhir sesal Jutaan harap menguap Tanpa sempat menetap Akhirnya, hari ini tiba Tanyamu terjawab, doamu dikabulkan Kekasih yang kauimpikan datang Seperti yang kauinginkan Mengalirlah Niat baikmu padanya Percayalah Dia pun juga merasa Tinggal kapan maumu? Takkan terulang waktu Bukankah semua sudah jelas? Ungkapkan dan lekaslah bergegas Begini, mungkin kau khawatir Tetapi kenapa harus ragu? Bukankah dia tetap bertahan Di segala kondisimu? Bahkan egomu saja mau berkompromi Tanpa harus berpikir dua kali Kau dan dia saling mendukung Dan menguatkan saat lelah berlangsung Telah lama Kau dan dia bersama Satu kisah Untuk jadi s'lamanya Sebuah jenjang baru Menua dengan cintamu Tuluskan rasa, lamarlah dia Sampaikan ke orang tuanya Sebelum menyesal (Walau kegagalan memang memberi pelajaran) Sebelum menyesal (Namun, perasaan tetap sulit digantikan) Bila kau masih meragu Berikut puisi dan lagu Tatap matanya, genggam tangannya Bawakan di hadapannya, hu-uh ♪ Apabila datang sebuah hari tanpa esok Aku berharap detik terakhirku di bumi Ditemani satu sosok, yaitu kamu Sederhana juga menenangkan Tak sempurna, tapi layak kuperjuangkan Tak mungkin hidup berjalan bahagia selalu Tapi denganmu, hal-hal buruk akan lebih cepat berlalu Tentunya kadang isi kepala kita berseberangan Juga berbagai argumen yang tak jarang Berujung kekesalan Tapi kurasakan itu sebagai petualangan Dinamika dan fluktuasi Yang membuatku tak mau pergi Kenapa? Karena kulakukan itu bersamamu Entah bagaimana kulewati waktu Kalau bukan dengan kamu? Dan detik ini dengan segala lebih-kurangku Aku ingin menyampaikan niatku Denganmu Aku mau menghabiskan usia Bersama denganmu Saling menopang, arungi dunia bersama Berdua lengkapi kekurangan Satukan perasaan Jadilah istriku Menikahlah denganku Ho-wo-oh Menikahlah denganku Ho-wo-oh Jadi teman hidupku