Ikhlasnya hati sering kali disalah arti Tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai Berlalu pergi dengan kelukaan ini Ku mengalah, ku bersalah Tulusnya cinta tidak pernah engkau hargai Manisnya budi s'lalu engkau pernah hiraukan Mencari sebab, serta mencari alasan Supaya tercapai hasratmu ♪ Manis di bibir, memutar kata Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya Siapa terlena pastinya terpanah bujuknya, rayunya, suaranya Yang meminta simpati dan harapan
Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku Tetapi bagi diriku suatu ketenangan Andainya kita terus bersama, belum tentu kita bahagia Selama tidak kau ubah cara hidupmu ♪ Berpaling muka bila saling bertatap mata Seolah kita tiada pernah saling mencinta Mencari sebab, serta mencari alasan Supaya tercapai hasratmu Manis di bibir, memutar kata Malah kau tuduh akulah segala penyebabnya Siapa terlena pastinya terpanah bujuknya, rayunya, suaranya Yang meminta simpati dan harapan Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku Tetapi bagi diriku suatu ketenangan Andainya kita terus bersama, belum tentu kita bahagia Selama tidak kau rubah cara hidupmu ♪ Oh-uh-uh-uh ♪ Engkau pastinya tersenyum dengan pengunduran diriku Tetapi bagi diriku suatu ketenangan Andainya kita terus bersama, belum tentu kita bahagia Selama tidak kau rubah cara hidupmu