Di tanah berbatu Hembus nafas yang terpacu Melangkah seorang pria Tatapnya sayu tak bernyawa Lalu mengalir air mata Dari relung hampa wajahnya "Harus berhentikah aku?" Teriak langit tak kunjung biru 'Kan kusibakkan jendela Lalu tanyakan padanya "Ke mana jalan menuju tempatmu?" Sang wanita berarak Bersentuh namun berjarak Iringnya laksana pualam Kilaunya habis digerus malam Matanya tak lagi berpijar Hitamnya sirna putih memudar Namun tak perlu kau bersembunyi Tibanya tak mampu kau hindari Terkulai wajah berlumpur Ia pun jatuh tersungkur "Oh ke mana jalan menuju tempatmu?" ♪ Akulah sang pengelana Ongok pasir seakan istana Biar kau ributkan ucapmu Angkuhkan serpih dikikis waktu Oh ini bukan akhir jalan Hanya katak yang kelelahan Cepat jantungmu berdetak Dan ragumu merebak Namun tak perlu kau takut Biarlah datang tersambut Tanyakan jalan menuju tempatmu