Yok, yok, ehem ♪ Ada seorang raja Yang kangen sama walinya (wali kelas kali) Di balik hijaunya daun Dia menatap angkasa (jauh amat) Melihat merpati terbang tinggi (ti-ti-tu-it) Hinggap di ujung atap stasiun Nomer... (oh, nomer dua belasnya rame-rame aje, ya?) (Yok bareng ye, tu, wa, ga) Nomer dua belas (sekali lagi kawan) Nomer dua gelas (eh, kok dua gelas jadinya?) Nomer dua belas (thank you) Itu sudah... (sudah apaan?) (Masa udahan si?) (terus, lanjut? Lanjut) Hello, kata sang raja Kepada rakyat jelata (ha-ha-ha) Di taruhnya mahkota (berat kali) Di samping sebuah asbak Menunggu...(salah gua) (Tu, wa, ga, mpat) Menunggu musim salju yang tiba Sang wali pun tak kunjung tiba Di stasiun dua belas (mata gue kelilipan, mata gue nih) Stasiun (nomer berape?) dua belas (Nomer berapa?) Nomer dua belas (dua belas, dua gelas) Nomer dua belas (thank you everybody) Itu sudah iklimnya