Kita bilang kita bangsa yang besar Sambil pamer tangis cengeng di media sosial Mengemis perhatian tak henti mengeluh dan Harga diri diobral demi like dan pujian Nilai kini semakin tak penting Receh pun yang semakin jadi trending Topik hanya jodoh mantan, yang tak lain dan tak bukan Yang palsu kau nabikan Materi kau Tuhankan Mental lemah logika parah Hanya berkembang biak yang kau pikirkan Apakah hidup hanya berburu eksistensi Adakah jalan kembali dari dekadensi Ke mana para kesatria pergi Dan sang bijaksana diam bersembunyi Mengapa yang tersisa di sini Pecandu patah hati dan generasi yang rapuh Dulu kita berani tembus hujan peluru Sekarang beraninya cuma maki dengan akun palsu Yang tak berbuat apapun Merasa bebas hakimi Mereka yang beda dan berjuang dengan hati Kau selalu sebut dirimu netizen, kan? Tapi kau lupa dirimu manusia, bukan? (bukan!) Berpikir itu bukan opsi Mudahnya untuk dibodohi Wajar saja bagaikan ternak Kau digiring sana sini Apakah hidup hanya berburu eksistensi Adakah jalan kembali dari dekadensi Ke mana para kesatria pergi Dan sang bijaksana diam bersembunyi Mengapa yang tersisa di sini Pecandu patah hati dan generasi yang rapuh Aku malu dengan para leluhurku Pemberani yang gagah tembus hujan peluru Aku malu dengan para leluhurku Pemberani yang gagah tembus hujan peluru Ke mana para kesatria pergi Dan sang bijaksana diam bersembunyi Mengapa yang tersisa di sini Pecandu patah hati dan generasi yang rapuh Ke mana para kesatria pergi Dan sang bijaksana diam bersembunyi Mengapa yang tersisa di sini Pecandu patah hati dan generasi yang rapuh