Penuh canda tawa ku kepada dirimu Terlihat bagai kekasih sehidup semati Namun semua itu hanya palsu Bagaimana caranya kumenangkan lagi Hatimu yang dulu pernah mencintai aku Berat jika aku kehilangan Mengapa dirimu Menjadi begini Kupergi tinggalkan dirimu Jangan pernah kau sesali Jika kehilangan aku Takkan pernah kau temukan Lagi pengganti diriku Yang selalu mencintai kamu Ternyata dirimu di belakang ada yang lain Yang pasti dia tidak lebih baik dariku Mengapa kau tidak pernah puas Selamat datang dewa pencabut hati kekasih Sepertinya aku sudah menjadi terpilih Memang lelah mencintai kamu