Dirty Razkal Mukarakat Yayaya Ya, pelungku sajakku menyambar dengan nada slow respond Ke ton ku over getaran Flores Sound Track ku check yo my Rakat is back Umpama Inspecta Deck You better protect ya neck Frekuensi rambat dari Larantuka sampai Ruteng Clan Ludahi rima, hantam di muka torang tra pake beceng (Digidijeng jeng) No bang, fellas still ghetto slang Nakal, udik, kampungan tapi rap-ku belum melenceng (Yo, yo, yo) Bila depan muka coba hadapi (Ah) Kupegang microphone kau Harakiri (Ah) Ada sapa kah? (Ah) Mukarakat kah? (Ah) Kau bawah tanah ku fleksibel rawa-rawa Jadi, jangan gara-gara mulai pasang dada Suntik di telinga ko gemetar minta tambah Satu, dua, tiga, empat, lima sampai tujuh Kami goncang panggung, kalian lompat harbabiruk (Hahaha) Rakat! Tak peduli dicambuk makian dari moncong (Makhluk yang congkak) Mukarakat terus lepaskan beribu ton bom (Rima yang 'kan bongkar) Tiap metafora yang berlagak angker Namun makna tak lebih dari Casper Kalian siap mainkan sajak pembantai bagai Jack the Reaper (Yes, sir) Ini Rakat beri kejutan di setiap pukulan rima dan ketukan Hantam telinga tak sungkan-sungkan Biar jidat kaum sinis timbul kerutan Di tiap invasi pasti Rakat masih beraksi Prosa kasih infeksi tanpa bisa di vaksinasi Tak terduga sa terjebak puisi Berdiri satu kaki Mukarakat Flo R.E.Z Sa pu rap masih lanjut, sa lupa tanda jeda Lopa moro, sa buat ko jadi sa pu muka (Hah) Walau masih mese engkau stop su Jang tipu tapu, jang begitu su ngero Masih sa pu muka banggakan logat Mukarakat ko bo bilang kampong tapi sekarang sa su bikin heboh Lagi-lagi sa pu muka sa (wait), jangan gelisah Masih sama sa dalam rap-ku, takkan binasa Jang coba ko bina sa, ini sa pu kuasa Kau mati bagai jenazah karena hip-hopku berbisa (Tak bisa) Bandingkan kami dengan yang lain (Lain) Teman, kita beda kelas, beda cara main (Main) Kau mau Wutang Clan, ini Rakat Clan punya rhyme Sodara mo coba? Mari ku takkan kalah saing Masih sa pu muka Sa pu metafora membius seperti psikotropika Jangan salah sangka jika telinga mendengar sesuatu yang buat ko murka Wahai paduka, wahai penerka Jang terhanyut kerangka yang sa su reka Sampai ko bertanya, "Apakah ini hanyalah ilusi optik kah?" (Ketika) Ko sa pu muka, Mukarakat masih tetap bertahan di jalur Memecah belah dominasi dengan unsur kultur dari timur Kata-kata terstruktur, tak perlu literatur atau bertafakur Karena sa pu rima masih menyembur hingga nanti sa su berumur Biarkan sa pu muka kasih penuh ko punya dunia Supaya ko lihat Bagaimana movement ini menggeliat Tak perlu teriak Vokal serakku lantang dan liar Anak-anak di belakang teriak, "Jang kas kendor, bapak. Tancap gas terus!" So persetan deng chorus Ini gayanya Philipus dan Mukarakat berminyak We say, "Fuck the rules!" Dinamika lyrical, mereka semua melirik eh Sa didik rapper-rapper berlirik irit eh