8 tahun kemarin aku coba merantau kekota Pengen jadi musisi ternama Tapi apa daya suara cuman apa adanya Ku tak pernah tau Rock'n'Roll, ku tak pernah tau Hiphop Yang kutahu hanya lah Koes Plus dan Rollingstone Ku bingung bagaimana mengatur rambutku seperti ini Kaca mata ku terlalu besar Orang selalu bilang, hoi hoi kamana bosku (hahahaha) Waktu itu amenag menunjukkan hari sabtu, ya ya hari sabtu kalau gak salah hari sabtu Siang hari selepas dzuhur terlewati sebelum ashar Abdul sendiri bulat kan tekad pergi kekota besar Semangat cadas akan kemauan kerja keras amat berkobar Lantas buku atlas bekas dia bawa agar nanti tidaklah nyasar Tiga stel pakaian trendy yang dibeli waktu hari idul fitri plus tiga celana dalam Bolong berkaler warna-warni dengan tangkas dia kemas rapih Dalam tas hijau tua army Tak lupa arloji pemberian bi epon hasil jadi TKI dari arab Saudi Dipakai pada tangan kiri Satu bungkus samsu kretek tanpa korek api ikut juga menemani Sebuah teka-teki silang bercover gadis manis berbikini Bikin perjalanan terasa lebih lengkap lagi Abdul pun berangkat menaiki bis prima jasa kelas ekonomi Motivasi tinggi untuk menjadi musisi terukir kuat dalam hati Berharap bisa diidolakan oleh penduduk negeri Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Once more Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Yuhui Sampai tiba pijakan kaki di terminal Namun tak seorang pun kenal sedikit kesal bercampur setumpuk sebal sama asap kotor kenalpot bis yang tebal Bikin pakian bersih rubah kucal dan kumal Tanpa pikir panjang Abdul bergegas cepat Ambil langkah seribu dengan gesit lihai dan cekat Lalu naik angkot menuju ke rumah sahabat katanya sukses berat Sebagai musisi cafe hebat namanya muslihat Singkat cerita hari ke hari sudah terlalui Abdul ikut gabung band nya muslihat Mengusung lagu-lagu top forty Dari rock n roll hip hop sampai musik seperti mobil derek penuh teknologi Dan gaya hidup kebanyakan kaula muda metropolitan pun ia ketahui Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Once more Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Yuhui Hidup di kota besar banyak manusia buas serakah kasar Bagi mereka sikut menyikut adalah wajar Rupiah bikin salah dianggap benar Kadang rindu akan kampung halaman Kota kecil bersahabat penuh senyum keramahan Dimana Abdul terkenal dinamis dan flamboyan Mengerti terhadap dinamika perubahan jaman Tinggal bersama sang ayah buka usaha partikelr atau wirawastawan Terlintas di hati ingin pulang namun harus dulu berjuang gapai cita-cita jadi superstar Bermodal utama hasil karya bukan tampang yakinkan diri sukses bisa ternama Semua orang pasti suka dengan lagunya Dan mungkin nanti tidak lagi memakai pakaian yang sama Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Once more Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Yuhui Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Once more Kaca mata besar rambut panjang celana cut brai taun enam puluhan Yuhui