Mengapa wajahmu bersedih Mengapa sulit tersenyum Apakah boleh ku tawarkan Sebuah pelukan yang hangat Bukankah kamu telah terbiasa Tertawakan sedih Aku jalani hidup hanya untuk sekali saja Cintaku kan berlabuh pada mentari dan langit biru Seluas itu cintaku Aencoba mencari harapan dari setiap cobaan Tetap saja dalam tawa mengalir air mata