Kau adalah cinta yang nyata Di punggungmu lahir peradaban Tempat bermain suka dan duka Rumah bagi banyak aksara Airmu hidup bagi negeri Nafasmu puisi gundah hati Lahirku dalam dekapanmu Sejak bisu hingga pandai berkata Meski airmu dikhianati Nafasmu tak diindahkan lagi Tak ada pamrihmu pada mereka Kau biarkan saja Kusematkan namamu pada senyumnya Agar kelak mewarisi cintamu Yang tiada pamrih pada mereka Kau ikhlaskan saja Bahagialah Dempo Selayak dirimu Yang tinggi menjulang di tanah puyang ♪ Meski airmu dikhianati Nafasmu tak diindahkan lagi Tak ada pamrihmu pada mereka Kau biarkan saja Kusematkan namamu pada senyumnya Agar kelak mewarisi cintamu Yang tiada pamrih pada mereka Kau ikhlaskan saja Bahagialah Dempo Selayak dirimu Yang tinggi menjulang di tanah puyang Bahagialah Dempo Selayak dirimu Yang tinggi menjulang di tanah puyang