Bagai sepeti layar kematian angin Putus jatuh menimpa dia Tidak berganjak kapal menuju muara Cuma hanyut mengikut arus Begitulah aku mentafsirkan mu Kini semakin lasu Kau berpaut pada tiang sebatang Teguhnya belum tentu Aku menyaksikan wajah semakin suram Mungkin senyum kau ukirkan Satu paksaan Sekadar kau melindungi kedukaanmu Sedang hakikatnya engkau terseksa Engkau rela memendam rasa Tanpa ingin bersuara Sedangkan waktu sepi sekali Bukannya sungai tapi laut bergelora Tak terlihat karangnya Juga terlanggar pastilah rosak binasa Terhurailah layar