Usah di kesal yang berlaku Saat ku lafaz kata pemutus Tiada gunanya segala alasan Takkan ku berundur walau seketika Tak perlu merayu pada hati ini Tak perlu lagi kau menangisi Takdir menentukan kitakan berpisah Terimalah hakikat cinta kita Pedihnya semalam masih ku terasa Luka yang berdarah mengalir kesakitan Hati yang kecewa menangis sedih Di hiris pilu Jiwa meronta hiba Tak bisa putuskan kemahuan hati Yang menyeksakan diri Namun kekuatan yang masih tersimpan Terlepaslah daku dari derita oh Usah disebut kisah yang lalu Tertutup sudah pintu hatiku Cukuplah bagi ku tuhan maha esa Hanyalah dia penawarku Pedihnya semalam masih ku terasa Luka yang berdarah mengalir kesakitan Hati yang kecewa menangis sedih Di hiris pilu Jiwa meronta hiba Tak bisa putuskan kemahuan hati Yang menyeksakan diri Namun kekuatan yang masih tersimpan Terlepaslah daku dari derita oh Usah disebut kisah yang lalu Tertutup sudah pintu hatiku Cukuplah bagi ku tuhan maha esa Hanyalah dia penawarku Rintik hujan basah lagi Kian kini keruh di muara Mengharap panas ke petang Kini cuma harapan Oh semakin suram perhubungan kita Teguh merimbun kasihku Tiada jemu menyemai rindu Mengapa kau meracuni keikhlasan Ikatan suci berulang kali Sudah sering kali berjanji kepadaku Lupa silammu lupa lakumu Siapakah kau dahulu Telah pun aku pedulikan Namun sering dirimu menyakitiku Perasaan hati ini Kau nodai kesetiaan Mempersendakan janji cinta kita oh Ku kau ibarat kini Tiada makna Bilakan nanti berhenti Rintik hujan membasahi hati Ku berdoa kau kan berubah Tingkah lakumu itu Kembalilah sayang jernih kasih kita Sudah sering kali berjanji kepadaku Lupa silammu lupa lakumu Siapakah kau dahulu Telah pun aku pedulikan Namun sering dirimu menyakitiku Perasaan hati ini Kau nodai kesetiaan Mempersendakan janji cinta kita oh Ku kau ibarat kini Tiada makna Rintik hujan basah lagi Kian kini keruh di muara Mengharap panas ke petang Kau makin jauh kini Oh semakin hilang Oh semakin hilang