Dari jendela kurenungi dia Yang selalu menyepi di kerusi tua Sinar matanya tajam menatapku Di wajah yang keras Terbentanglah sejuta kenangan Damai, damai Musuhmu bukanlah sesamamu Damai, damai Jerit tangis ibu yang terluka Damai, damai Bilakah tuan datang ke bumi? Damai, damai Kutunggu dikau sampai akhir nanti ♪ Berlinang air matanya kala kucium keningnya Teringatku akan ayah yang telah pergi Janggut yang memutih ikuti usia Kucoba bertanya siapa nama, dia membisu Sendirikah bapa, berdiam di sini? Dan siapakah gadis di gambar itu? Diberinya daku hasil tulisannya Dalam perang dulu Isterinya mati kena peluru Damai, damai Musuhmu bukanlah sesamamu Damai, damai Jerit tangis ibu yang terluka Damai, damai Bilakah tuan datang ke bumi? Damai, damai Kutunggu dikau sampai akhir nanti ♪ Oh, damai, damai Musuhmu bukanlah sesamamu Damai, damai Jerit tangis ibu yang terluka Damai, damai Bilakah tuan datang ke bumi? Damai, damai Kutunggu dikau sampai akhir nanti (kutunggu dikau sampai akhir nanti) Kutunggu dikau sampai akhir nanti (kutunggu dikau sampai akhir nanti)