Semesta meneteskan air mata Melihatmu merana bermuram durja Matahari berlinang menangis darah, merona Gejolak prahara penuh nestapa Menghalau rindu memperkosa asmara Biarkan dendam melebur memudar, menghilang bagai perih Kau adalah sebuah misteri yang kutemukan dipersimpangan Jalan yang panjang, terjal berliku jiwa yang terbelenggu Kau adalah bulan purnama bintang kejora dibakar senja Mawar berduri merah mewangi Kekasih dan pelangi Terpancar cahaya dari nirwana Berkilau indah bagai intan permata Tinggalkan derita tepis semua luka Terbakar murka gulana